Jika pembaca melihat peta Padang, maka pembaca akan melihat bahwa bagian selatan kota Padang dihiasi oleh pegunungan dan teluk. Perpaduan pegunungan, pantai dan laut menjadikan lokasi tersebut sangat menyenangkan untuk dikunjungi.
Awal tahun 2015 ini saya berkesempatan mengunjungi pelabuhan penyeberangan di Teluk bungus. Saat itu saya bersama Rosa, Ayu, Yudi dan Bebe hendak mengantar Yani yang pulang ke Sipora, Kepulauan Mentawai setelah menghabiskan akhir pekan di Padang untuk merayakan tahun baru.
Teluk Bungus adalah salah satu teluk yang berada di ujung selatan kota Padang. Untuk sampai ke Teluk Bungus, pelancong akan melewati sebuah teluk yang tidak kalah indahnya, Teluk Bayur. Perjalanan dari Teluk Bayur menuju Teluk Bungus melewati pinggiran bukit di tepi laut. Pelancong dapat menikmati pemandangan laut di depan Padang.

Setelah melakukan perjalanan berliku, mendaki dan menurun, kami sampai ke daerah Bungus. Kami berhenti sebentar di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Kebetulan jadwal keberangkatan kapal menuju Sipora adalah pukul 7 malam. Masih ada waktu untuk bersantai sejenak.
TPI berada agak kedalam. Perkiraan saya, ada sekitar 300 meter dari jalan raya. Tempatnya sejuk karena berada di kaki bukit. Kami bersantai pada dermaga TPI. Sore itu matahari sudah cukup rendah. Beberapa bagian area TPI tidak terkena cahaya matahari karena tertutup bukit. Kami sempat mengambil foto di dermaga.

Suasana di TPI sangat tenang. Angin berhembus sepoi, udara sejuk. Lima menit saja duduk sudah terasa mengantuk. Ditambah lagi suasana yang tenang. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan di dermaga, tidak jauh dari lokasi kami duduk, mungkin sekitar 100 meter, sekumpulan anak-anak bermain di air. Kami sempat mengambil fotonya.

Setelah puas jalan-jalan di dermaga TPI, kami berangkat ke pelabuhan penyeberangan Teluk Bungus, kebetulan Yani sudah memberi kabar bahwa ia sudah berada di pelabuhan. Tidak lama berkendara kami pun sampai. Yani sudah menunggu. Kami menghabiskan sore itu dengan mengobrol.

Salah satu yang paling berkesan buat saya adalah makan pisang goreng. Sore itu di pelabuhan asik sekali. Matahari tidak terlalu menyengat, suasananya tidak bising dan teluk di kaki bukit itu terasa sejuk. Apa lagi ditambah pisang goreng. Sayang tidak ada teh atau kopi.
Sesaat sehabis senja kapal sudah akan berangkat. Ayu menyempatkan mengambil gambar kapal Feri yang digunakan Yani. Selamat jalan Yani. Semoga kita berjumpa lagi!

Sore itu saya menemukan tempat melancong yang asik. Ya, pelabuhan penyebrangan Teluk Bungus. Meskipun mungkin bagi sebagian orang terdengar aneh, namun suasana damai di sana solah mengajak saya untuk kembali. Sore itu 4 Januari 2015.
Kredit foto: Ayu – http://rywyu.tumblr.com/ | https://rywyu.wordpress.com/